SURABAYA - Pelaksanaan LOS (layanan orientasi siswa)
di seluruh jenjang sekolah mulai SD, SMP, SMA/SMK pada 27 Juli hingga
29 Juli, sudah diwanti-wati bukan ajang untuk melakukan balas dendam
apalagi perpeloncoan antar siswa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan.
Menurutnya, sejak tiga tahun terakhir tidak ada laporan ketika
pelaksanaan LOS terjadi perpeloncoan.
Sementara itu, untuk materinya dalam pelaksanaan LOS ditahun ajaran
baru 2015/2016 diberikan materi seputar kegiatan positif di sekolah.
"Tujuannya LOS kan memang untuk memberikan kesan yang positif untuk
siswa baru ketika pertama kali di sekolah," ungkapnya ketika ditemui di
Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jumat (24/7/2015).
Selain itu, materi yang harus diberikan sekolah untuk pelaksanaan LOS
ialah kegiatan inovasi untuk mengembangkan kreatifitas siswa.
Disamping itu, LOS juga harus ada unsur kegiatan bakti sosial.
"Seperti dua tahun yang lalu, pelaksanaan LOS ketika puasaan anak-anak
mengadakan bakti sosial. Makanya kami tegaskan kegiatan ini benar-benar
menjadi bahan yang bermanfaat," tambahnya.
Ikhsan juga menjelaskan ketika diawal masuk sekolah, para guru dan
juga wali murid dikumpulkan untuk membicarakan program apa saja yang ada
di sekolah yang bersangkutan. "Jadi semua wali murid dikumpulkan, ada
program apa saja. Seperti sistem pembelajaran," tutur mantan Kepala
Bapemas Surabaya ini.
Home » Berita Pendidikan »
Les privat surabaya
» Layanan Orientasi Siswa Bukan Ajang Balas Dendam Siswa Senior
Layanan Orientasi Siswa Bukan Ajang Balas Dendam Siswa Senior
Layanan Orientasi Siswa Bukan Ajang Balas Dendam Siswa Senior
0 Comments