SURABAYA – Menjelang dimulainya proses belajar
mengajar, para siswa kelas I, kelas VII, dan kelas X mengawalinya dengan
mengikuti layanan orientasi siswa (LOS). Agenda itu berlangsung mulai
Senin lusa hingga Rabu (27–29 Juli).
Hari ini para siswa baru itu diminta datang ke sekolah masing-masing
untuk pra LOS. Di situ siswa akan diberi pembekalan mengenai apa saja
yang harus dibawa dan dipersiapkan. ”Tidak usah takut menghadapi LOS.
Surabaya bebas perpeloncoan,” tegas Ikhsan.
Tiga tahun lalu, nama masa orientasi siswa (MOS) diganti menjadi LOS.
Pergantian kata masa menjadi layanan punya arti bahwa saat LOS para
guru dan kakak kelas harus melayani siswa baru. ”Siswa baru harus diberi
kegiatan menyenangkan. Lewat kesan pertama yang menyenangkan, mereka
bisa betah di sekolah,” katanya.
Selama tiga hari, para siswa akan diberi materi khusus, termasuk yang
berhubungan dengan kesurabayaan. Wali murid juga akan diundang ke
sekolah untuk mendengarkan sosialisasi program tersebut.
Menurut Ikhsan, hal itu sinkron dengan perintah Mendikbud Anis
Baswedan untuk mengundang wali murid pada hari pertama sekolah.
”Surabaya sudah seperti ini tiga tahun terakhir. Kami senang sekali
banyak program Kemendikbud yang sama dengan program kami,” ucapnya.
Jika ada sekolah yang ketahuan melakukan perpeloncoan yang menjurus
pada kekerasan fisik atau psikis siswa baru, dispendik memastikan segera
turun tangan. ”Kami akan beri peringatan keras. Jika masih diteruskan,
kami akan hentikan kegiatan itu,” ujar Ikhsan.
Kepala SMAN 12 Titik Hariani mengatakan, pihaknya sudah melakukan
persiapan menyambut siswa baru. ”Kalau di sekolah kami, setiap hari ada
program sarapan bareng,” paparnya.
Pada Rabu, akan ada 23 penampilan dari ekstrakurikuler. Kakak kelas
boleh unjuk bakat. Siswa baru sambil melihat sekalian bisa memilih
ekskul sesuai minatnya. ”Jumatnya, kami udang wali murid untuk pemaparan
program sekolah supaya jalinan antara sekolah dan wali murid bisa
bagus,” papar perempuan yang juga guru biologi itu.
Selain SMAN 12, SMPN 35 melakukan persiapan untuk LOS siswa baru.
Hari ini (25/7) siswa kelas VII diimbau datang ke sekolah untuk
mendapatkan pengarahan. Kepala SMPN 35 Sumarli menjelaskan sudah
membentuk panitia khusus yang bertugas mempersiapkan LOS. Panitia itu
dihimpun dari para guru dan siswa.
Terdapat 380 siswa baru SMPN 35 yang akan mengikuti LOS. Sumarli
menerangkan, siswa baru bakal mendapatkan kegiatan beragam. Kegiatan
tiga hari tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
masing-masing siswa selamanya. ”Kegiatan utama LOS adalah pengenalan
lingkungan. Tema tersebut dapat dijabarkan dalam berbagai jenis
kegiatan,” ujarnya. Di antaranya, siswa diajak mengenal guru dan
karyawan di sekolah, pelatihan soft skill, dan pengenalan
lingkungan adiwiyata sekolah. ”Tentunya tidak lupa. Penanaman akhlak
juga penting untuk para siswa. Salah satunya, ada kegiatan salat
berjamaah,” ungkapnya.
Apabila perilaku dan akhlak ditanamkan secara seimbang, Sumarli yakin
dapat terbentuk karakter siswa yang cerdas dan berguna bagi kehidupan
bangsa dan negara. ”Tidak hanya selama tiga hari ini. Pengenalan itu
terus dilanjutkan nanti. Jangan sampai terputus begitu saja,” terang
Sumarli.
Dia menegaskan, kegiatan LOS nanti jauh dari perpeloncoan. ”Semua
kegiatan positif dan bermanfaat. Sekolah sudah mempersiapkan. Tidak ada
perpelocoan dalam jenis apa pun,” imbuhnya. (ina/bri/c6/ayi)
Home » Berita Pendidikan »
Kursus Komuter surabaya »
Kursus website surabaya »
Les privat surabaya
» Dispenik Sanksi Sekolah yang Lakukan Perpeloncoan
Dispenik Sanksi Sekolah yang Lakukan Perpeloncoan
Dispenik Sanksi Sekolah yang Lakukan Perpeloncoan
0 Comments