NUNUKAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan,
Kalimantan Utara, akan menunjuk enam sekolah untuk tetap menggunakan
Kurikulum 2013. Penunjukan ini efektif pada semester berikutnya tahun
ajaran 2014-2015.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Rahardi, menjelaskan, sesuai kesepakatan bersama, dua sekolah tingkat SMA/SMK yang ditunjuk menerapkan Kurikulum 2013 adalah SMKN 1 Nunukan dan SMAN 1 Nunukan. Kedua sekolah memiliki sarana prasarana, kemampuan tenaga guru dan buku pelajaran sesuai ketentuan Kurikulum 2013. Pertimbangan lainnya adalah kedua sekolah tersebut tidak memiliki kelas sore.
"Namun penunjukan itu baru diusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, tapi belum ada balasan dari pusat," kata Rahardi, di Nunukan, Rabu (7/1/2015).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Nurdin Sade, mengimbuhkan, sekolah lain yang akan melanjutkan penerapan Kurikulum 2013 adalah tiga sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP). Menurut Nurdin, sebaiknya memang ada sekolah yang ditunjuk menjalankan Kurikulum 2013 sebagai "piloting" meskipun telah ada ketentuan dari Kemendikbud bahwa sekolah yang baru menerapkan satu semester bisa kembali ke Kurikulum 2006.
"Sekolah yang dipersiapkan itu adalah salah satu SDN di Kecamatan Sebatik Utara dan Sebatik Barat di Pulau Sebatik ditambah satu SDN dan satu SMPN di Pulau Nunukan," imbuh Nurdin.
Dia memaparkan, kebanyakan sekolah di Kabupaten Nunukan memang kesulitan menerapkan Kurikulum 2013. Pasalnya, ketersediaan ruang belajar, guru dan buku pelajaran tidak sebanding dengan jumlah murid sehingga mereka menerapkan "double shift". Meski demikian, ujar Nurdin, pihaknya akan tetap mempersiapkan diri untuk penerapan Kurikulum 2013 yang diperkirakan serentak dilaksanakan pada 2018.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Rahardi, menjelaskan, sesuai kesepakatan bersama, dua sekolah tingkat SMA/SMK yang ditunjuk menerapkan Kurikulum 2013 adalah SMKN 1 Nunukan dan SMAN 1 Nunukan. Kedua sekolah memiliki sarana prasarana, kemampuan tenaga guru dan buku pelajaran sesuai ketentuan Kurikulum 2013. Pertimbangan lainnya adalah kedua sekolah tersebut tidak memiliki kelas sore.
"Namun penunjukan itu baru diusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, tapi belum ada balasan dari pusat," kata Rahardi, di Nunukan, Rabu (7/1/2015).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Nurdin Sade, mengimbuhkan, sekolah lain yang akan melanjutkan penerapan Kurikulum 2013 adalah tiga sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP). Menurut Nurdin, sebaiknya memang ada sekolah yang ditunjuk menjalankan Kurikulum 2013 sebagai "piloting" meskipun telah ada ketentuan dari Kemendikbud bahwa sekolah yang baru menerapkan satu semester bisa kembali ke Kurikulum 2006.
"Sekolah yang dipersiapkan itu adalah salah satu SDN di Kecamatan Sebatik Utara dan Sebatik Barat di Pulau Sebatik ditambah satu SDN dan satu SMPN di Pulau Nunukan," imbuh Nurdin.
Dia memaparkan, kebanyakan sekolah di Kabupaten Nunukan memang kesulitan menerapkan Kurikulum 2013. Pasalnya, ketersediaan ruang belajar, guru dan buku pelajaran tidak sebanding dengan jumlah murid sehingga mereka menerapkan "double shift". Meski demikian, ujar Nurdin, pihaknya akan tetap mempersiapkan diri untuk penerapan Kurikulum 2013 yang diperkirakan serentak dilaksanakan pada 2018.
0 Comments