DEPOK - Dinas Pendidikan Kota Depok mengambil
kebijakan agar setiap sekolah tetap menggunakan Kurikulum 2013. Mereka
pun memiliki cara tersendiri dalam menyukseskan penerapan pengganti KTSP
ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila menjelaskan, pihaknya siap memberikan
pendampingan kepada sekolah-sekolah yang belum siap. Selain itu, mereka juga akan menyelaraskan Kurikulum 2013 dengan program Depok Cyber City melalui peningkatan program Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam setiap pembelajaran di sekolah.
"Program prioritas 2015 ini akan memacu guru dan siswa agar semakin berkembang, tidak hanya terpaku pada buku paket sekolah," kata Herry, Selasa (13/1/2014).
Herry menambahkan, penguatan program TIK diharapkan dapat membuat siswa memahami pelajaran lebih cepat. Dia memperkirakan, jika dengan buku teks daya serap siswa tidak lebih dari 20 persen, maka dengan TIK angkanya bisa lebih dari 60 persen.
Saat ini Dinas Pendidikan Depok pun tengah menyiapkan infrastruktur, serta sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan. Mereka membuka jaringan internet di sekolah.
"Kami sudah mulai uji coba belajar dengan video conference, siswa juga menggunakan tablet saat belajar," paparnya.
Herry mengklaim, pola seperti itu bersinergi dengan Kurikulum 2013 yang sejak pemberlakuannya tidak lagi memfungsikan peran guru TIK.
"Artinya, guru-guru lain harus belajar TIK. Mau enggak mau sekolah dipacu, cepat atau lambat semua guru harus menggunakan dan menguasai TIK," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila menjelaskan, pihaknya siap memberikan
pendampingan kepada sekolah-sekolah yang belum siap. Selain itu, mereka juga akan menyelaraskan Kurikulum 2013 dengan program Depok Cyber City melalui peningkatan program Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam setiap pembelajaran di sekolah.
"Program prioritas 2015 ini akan memacu guru dan siswa agar semakin berkembang, tidak hanya terpaku pada buku paket sekolah," kata Herry, Selasa (13/1/2014).
Herry menambahkan, penguatan program TIK diharapkan dapat membuat siswa memahami pelajaran lebih cepat. Dia memperkirakan, jika dengan buku teks daya serap siswa tidak lebih dari 20 persen, maka dengan TIK angkanya bisa lebih dari 60 persen.
Saat ini Dinas Pendidikan Depok pun tengah menyiapkan infrastruktur, serta sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan. Mereka membuka jaringan internet di sekolah.
"Kami sudah mulai uji coba belajar dengan video conference, siswa juga menggunakan tablet saat belajar," paparnya.
Herry mengklaim, pola seperti itu bersinergi dengan Kurikulum 2013 yang sejak pemberlakuannya tidak lagi memfungsikan peran guru TIK.
"Artinya, guru-guru lain harus belajar TIK. Mau enggak mau sekolah dipacu, cepat atau lambat semua guru harus menggunakan dan menguasai TIK," tegasnya.
0 Comments