SURABAYA - Persaingan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur sekolah kawasan ternyata sulit untuk diprediksi.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan mengatakan untuk setiap
calon peserta disarankan agar tidak asal memilih sekolah kawasan, dan
tetap menggunakan pertimbangan yang paling mudah, yakni kedekatan dengan
tempat tinggal.
“Siswa harus bisa mengukur dirinya sendiri. Jangan sampai nilainya
pas-pasan tapi memilih sekolah yang persaingannya ketat. Ini juga butuh
pengertian orang tua,” tutur Ikhsan, Selasa (30/6/2015).
Disamping itu, sulitnya prediksi masuk sekolah kawasan ini juga
terlihat dari lima sekolah kawasan yang tahun lalu jarang ada peminatnya
atau jumlah peminat tidak memenuhi pagu. Yakni SMAN 3 , SMAN 13, SMAN
19, SMAN 20, SMAN 21.
Hal ini terbukti dari jumlah pagu sekolah kawasan yang telah
ditentukan tidak terpenuhi. Oleh karena itu, persaingan dan peluang
untuk sekolah kawasan tidak dapat diprediksi.
Lima sekolah itu dengan rincian sebagai berikut. SMAN 3 dari 357
kursi siswa yang diterima di jalur kawasan ialah 59 siswa. SMAN 13 dari
320 kursi hanya 221 siswa yang diterima. Lalu SMAN 19 dari 356 kursi
hanya 73 siswa yang diterima. SMAN 20 dari 288 kursi hanya 100 siswa
yang diterima. Serta SMAN 21 dari 288 kursi yang diterima hanya 244
kursi.
Sementara itu Ketua PPDB 2015 Yusuf Masruh menambahkan, adanya
persaingan yang tidak merata antarsekolah kawasan sudah bisa ditebak.
Home » Berita Pendidikan »
Kursus Komuter surabaya »
Kursus website surabaya »
Les privat surabaya
» Persaingan dan Peluang Masuk Sekolah Kawasan di Surabaya Sulit Diprediksi
Persaingan dan Peluang Masuk Sekolah Kawasan di Surabaya Sulit Diprediksi
Persaingan dan Peluang Masuk Sekolah Kawasan di Surabaya Sulit Diprediksi
0 Comments