Sekolah Vertikal Berdampak Psikologis Bagi Siswa SD

suarasurabaya.net| Rencana membangun sekolah kawasan vertikal dari SD, SMP, SMA atau SMK akan berdampak psikologis bagi siswa khususnya yang SD. Ini kata Isa Anshori Ketua Dewan Pendidikan Surabaya pada Suara Surabaya, Sabtu (22/10/2011).

Dampak psikologis ini, kalau siswa SD melihat perilaku kakaknya yang SMA atau SMK. Karena itu, Isa Anshori lebih setuju kalau sekolah kawasan yang dimaksud itu tetap beda tempat tapi lokasinya tetap satu kecamatan.

Sebelumnya Baktiono Ketua Komisi D DPRD Surabaya mengatakan Surabaya perlu membangun sekolah kawasan yang terintegrasi dari SD, SMP sampai SMA atau SMK di satu lokasi. Masing-masing tingkatan sekolah itu dibangun vertikal.

Tujuan dari membangun sekolah kawasan, bisa membantu orang tua yang kesulitan biaya transportasi putra putrinya bersekolah. Selama ini yang ada, sesudah lulus SD atau SMA untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, lokasi sekolahnya berjauhan dengan tempat tinggalnya.

Selain itu, kata Baktiono, di Surabaya ini sejak tahun 1997 sampai 2010, hanya 7 sekolah baru yang dibangun. Ini tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Bahkan dari jumlah sekolah yang ada, 150-an sekolah masih rusak, 100 sekolah lainnya, muridnya overload.

Karena itu, dengan lahan yang sempit, Pemkot bisa memanfaatkan dengan membangun sekolah kawasan vertical. Sehingga akan makin banyak siswa yang tertampung. (gk/tin)