Minim Pelajaran Moral, Remaja Makin Brutal

Sekolah merupakan tempat untuk mendidik, mengajari dan memberi wawasan tentang kehidupan bagi generasi penerus bangsa. Bukan hanya pengetahuan alam, dan pengetahuan komunikasi yang di pelajari. Namun di lengkapi dengan pendidikan moral dan agama.

Tanpa moral, seseorang akan sulit hidup bermasyarakat. Tanpa moral, kehidupan akan berjalan dengan awut-awutan. Dan tanpa moral pula generasi bangsa akan mengalami demoralitas.

Maka dari itu, sekolah sebagai tempat pendidikan harus menjalankan fungsinya dengan baik. Jika saja sekolah gagal mengemban tugas tersebut. Maka kacaulah kualitas generasi kita. Dan kehancuran bangsa, tinggal menunggu waktu saja.

Sebab, jika generasi bangsa kita rusak. Maka, kedepan akan menciptakan kepemimpinan yang rusak pula. Korupsi , kolusi, diskriminatif dan pemerintahan dictator akan muncul di kehidupan Negara di masa depan.

Dengan munculnya kepemimpinan yang rusak. Maka kehidupan akan menjadi menderita, melelahkan dan sangat menyusahkan rakyat. Kepemimpinan tersebut harus di cegah, di halangi dan di hilangkan dari Negara . Dan hal tersebut hanya bisa di lakukan melalui pendidikan.

Namun faktanya masih jauh dari cita cita tersebut. Kita lihat di bangku sekolah, di tempat pendidikan kita, baik formal maupun nonformal. Pendidikan moral sangat sedikit, pendidikan agama bahkan tidak ada. Hal ini memicu terjadinya the lost generation, yaitu menghilangnya generasi yang memiliki karakter bangsa.

Hal ini sungguh tidak kita inginkan. Namun, hal itulah yang terjadi. Remaja kita lebih suka keluar daripa belajar. Remaja kita lebih asyik berpacaran daripada mengaji. Dan remaja kita lebih senang berkongkow-kongkow hingga larut malam di bandingkan mengerjakan tugas dan PR mereka di rumah.

Oleh karena itu, fakta yang terjadi sekarang , harus segera di rubah. Jangan di biarkan berlarut-larut. Benahi mulai dari lingkungan terdekat , keluarga misalnya. Jangan biarkan anak, saudara, keponakan, adik kita untuk melakukan aktivitas yang jauh dari pendidikan moral dan agama. Sebab, tanpa kedua aspek tersebut, mereka akan hidup dengan ego mereka tanpa memikirkan perasaan orang lain.