Les privat sd surabaya, Les Privat SD di Surabaya - Les Privat SD Sidoarjo - Les privat smp surabaya, Les privat sma surabaya. Les privat bahasa inggris Surabaya, . HUB. LBB SUPRAUNO: 0857 33333 923

10 ABG Rayakan Lulusan SMP dengan Pesta Miras

10 ABG Rayakan Lulusan SMP dengan Pesta Miras

Surabaya - Sungguh ironis yang dilakukan 10 ABG ini. Dengan masih mengenakan seragam sekolah SMP, mereka merayakan kelulusan dengan pesta minuman keras (miras) di pinggir jalan.

Akibat perbuatannya, 8 siswa SMP dan 2 pengangguran ini diciduk anggota Polsek Genteng di kawasan Jalan Slamet, dan diamankan ke mapolsek di Jalan Ambengan. Mereka terdiri dari 8 pelajar SMP negeri di kawasan Surabaya Utara, salah satunya masih duduk di bangku kelas VIII. Sedangkan dua orang lainnya adalah lulusan sekolah dasar (SD) yang tidak melanjutkan ke bangku SMP.

"Memang beberapa hari ini ramai di wilayah Surabaya tentang lulusan SMP. Antisipasi yang kita lakukan, pertama antisipasi konvoi. Kedua antisipasi pelajar yang melampiaskan dengan melakukan hal-hal yang tak semestinya," kata Kompol Budi Santosa, Senin (6/6/2011).

Kapolsek Genteng ini menerangkan, awalnya anggota polsek melakukan patroli. Saat melintas di Jalan Slamet sekitar pukul 16.30 WIB, petugas melihat segerombolan pelajar yang mengenakan seragam dengan corat-coret cat bergerombol sambil minum arak putih. Petugas patroli itu langsung menghubungi rekan-rekannya dan menciduk pelajar yang asyik pesta miras dan mengamankan tiga botol air mineral ukuran 600 ml berisikan arak putih.

Saat di mapolsek, mereka didata dan akan dipanggil orangtuanya ataupun kerabatnya masing-masing.

"Mereka ini kan masih SMP perlu dibina. Kita akan panggil orang tuanya supaya dapat memberikan arahan dan pengawasan melekat pada anak-anaknya," tuturnya.

Selain menciduk 10 anak bau kencur, polisi juga mengamankan Juminten (50) penjual miras di kawasan Ambengan dan 20 botol arak putih masing-masing seharga Rp 15 ribu per botol.

"Setelah kita selidiki penjualnya kita amankan. Karena tidak memiliki izin menjual, penjual kita tindak pidana ringan (tipiring)," jelasnya.

Sementara itu, para siswa yang merayakan kelulusan SMP ini mengaku kapok dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. "Baru pertama kali ini pak. Ampun pak nggak akan mengulangi lagi," ujar salah satu siswa.

"Satu botol Rp 15 ribu. Belinya urunan seihklasnya pak. Ada yang urunan Rp 1.000, urunanannya nggak mesti pak," kata pelajar lainnya yang menutupi wajahnya.

Penyesalan juga disampaikan Juminten penjual miras. Ia mengaku janda dan orang tidak mampu. Pengakuannya, tidak tahu pembeli miras itu masih pelajar SMP.

"Kulo mboten ngertos pak, saestu. Larene tumbas damel jaket. Nek arek sekolah, mboten kulo doli (Sungguh saya tidak tahu pak. Anaknya membeli pakai jaket. Kalau anak sekolah, tidak akan saya layani)," kata Juminten.
Comments
0 Comments